Salah satu penyebab Banjir
JAKARTA, KOMPAS.com - Pascabanjir yang melanda di wilayah Jakarta Utara, sampah menumpuk di Waduk Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara. Dalam kerja bakti yang dilaksanakan Pemerintah Kota Jakarta Utara, Minggu (15/2/2015), sebanyak 250 ton sampah berhasil diangkut.
Berdasarkan pengamatan, petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan (Dinsih) DKI Jakarta dan Suku Dinas Kebersihan (Sudinsih) Kota Administrasi Jakarta Utara melakukan pembersihan dan pengangkutan sampah di Waduk Teluk Gong.
Perahu-perahu pengangkut sampah yang ditumpangi beberapa petugas kebersihan berjajar di bibir waduk.
Dalam kegiatan itu, terlihat Kepala Suku Dinas Kebersihan (Kasudinsih) Kota Administrasi Jakarta Utara, Bondan Diah Ekowati, tengah mengawasi pembersihan dan pengangkutan sampah tersebut.
Para petugas dari Dinas Kebersihan membersihkan sampah-sampah yang berada di tengah dan bibir waduk tersebut menggunakan alat sederhana. Satu persatu, sampah-sampah seperti styrofoam, plastik, dan sebagainya diangkut dari waduk tersebut.
Kasudinsih Jakut, Bondan Diah Ekowati mengatakan, pada hari ini di seluruh 31 Kelurahan se-Jakarta Utara serentak melaksanakan kerja bakti. Dari hasil kerja bakti tersebut, terhitung sebanyak 1600 ton sampah terkumpul.
"1.600 ton sampah dari kerja bakti yang dilakukan dibeberapa wilayah yakni di Kelurahan Pejagalan, Papanggo dan Kelurahan Kelapa Gading Timur dan diangkut menuju tempat pembuangan akhir Pulo Gebang," katanya.
Menurut dia pun, khusus untuk di Waduk Teluk Gong sendiri sampahnya mencapai 250 Ton. "Secara keseluruhan kita menerjunkan sebanyak 234 armada untuk membantu pengangkutan," ujarnya.
Kerja bakti yang dilaksanakan, dikatakan Bondan pihaknya mengerahkan 1600 personel yang tergabung dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kepolisian, TNI, Sudin Kebersihan, Sudin Bina Marga, dan Sudin Tata Air.
"Ada juga turut serta dari Jajaran Sudin Kesehatan, Sudin Penanggulan Kebakaran dan Bencana, Kecamatan serta Kelurahan. Tak hanya mengangkut sampah, mereka juga melakukan pembersihan saluran, fogging dan disolisasi," paparnya.
Sementara itu, Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi menuturkan, fogging dan disolisasi yang dilakukan secara bersamaan. Hal ini guna mengantisipasi penyaki pasca banjir yang melanda wilayah Jakarta Utara.
"Pasca banjir, biasa warga rawan terserang penyakit, yang salah satu contohnya Demam Berdarag (DBD) atau leptopirosis. Perlu diketahui juga, hanya sekitar 5 persen saja yang benar-benar lepas dari genangan. saya juga berharap ada perbaikan dan pembersihan saluran juga," jelas Rustam.
Selain pengangkutan sampah dan disolisasi, saluran-saluran yang ada di pemukiman warga wajib dibersihkan. Pasalnya masih banyak sampah-sampah yang membuat aliran air di saluran air tersumbat.
"Pembersihan saluran juga penting dilakukan. Sebab, kalau salurannya tertutup lumpur atau sampah, membuat jalan umum mudah tergenang air saat hujan deras. Setelah itu, kita akan tutup jalan yang berlubang. Perbaikannya darurat dahulu, agar nantinya jangan sampai ada yang jatuh dan kecelakaan karena lubang di jalan," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, dari luasan total wilayah daratan Jakarta Utara yakni 154,11 kilometer persegi. Terhitung sekitar 95 persen, wilayah Jakarta Utara tergenang banjir.
Ketinggian genangan pun bervariasi, yakni antara 20 hingga 150 sentimeter. Berimbas belasan ribu warga mengungsi. Pasca banjir melanda, genangan menyisakan ribuan ton sampah.
0 komentar: