Melalui Geometri Fraktal kardus bukan menjadi sampah lagi
Di Publish Pada Tanggal : Senin, 09 Februari 2015 13:05 WIB
Balaikota Banjir: Banyak Sampah Kardus di Saluran Air
Jakarta, HanTer - Hujan lebat yang terus mengguyur Ibukota sejak Minggu (8/2/2015) malam hingga Senin (9/2/2015) pagi ini, tidak hanya membuat puluhan ruas jalan tergenang. Gedung Balai Kota DKI pun turut kebanjiran.Banjir terjadi di Blok F, Balai Kota. Di blok tersebut ada klinik Pusat Kendali Kesehatan (Puldakes) DKI dan ruang kerja pegawai Biro Humas dan Biro Protokoler Pemprov DKI Jakarta. Banjir juga masuk ke pintu masuk sisi kiri gedung. Biasanya pintu ini digunakan menuju ruang kerja Wakil Gubernur DKI.
Lalu sekitar waktu yang sama, banjir juga melanda komplek Gedung Balai Kota DKI di Blok F, lantai 1. Genangan air mencapai ketinggian 5-10 cm.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Denny Wahyu membenarkan kejadian terendamnya Blok F Balai Kota pada dinihari. Namun, pada pukul 03.23, banjir berhasil surut.
"Sekitar pukul 01.00, banjir di Blok F saja. Sampai jam 03.23, kita berhasil menyurutkan banjir itu. Sekarang sudah surut kok," kata Denny, Senin (9/2/2015).
Ketika banjir terjadi, pihaknya langsung menelepon Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan DKI. Lalu, datang dua unit mobil, terdiri satu unit mobil besar damkar dan satu unit mobil pompa.
Setelah dilakukan flushing atau penembakan air dengan tekanan tinggi ke dalam drainase di Blok F, ternyata terdapat beberapa sampah kardus di dalam saluran air.
Sampah kardus dalam ukuran cukup besar ini mengakibatkan air hujan harus antri untuk masuk ke dalam drainase.
"Ternyata ada sampah kardus yang menyumbat salurah. Sampah-sampah kardus ini masuk ke dalam saluran ditambah intensitas hujan yang lebat, membuat saluran tersumbat. Kita minta bantuan Dinas Penanggulangan Kebakaran, saat ditembak dengan air, muncul beberapa sampah kardus di ujung saluran," ujarnya.
Menurutnya, sampah-sampah kardus itu berasal dari pembungkus material bangunan. Karena saat ini, Pemprov DKI sedang melakukan renovasi gedung Blok F.
"Mungkin para pekerja bangunan bekerja di hari Sabtu dan Minggu. Mungkin sampah kardus nggak dibuang dengan benar. Harusnya tidak boleh begitu," tuturnya.
Banjir di Blok F ini kerap kali terjadi saat hujan deras. Pada tahun 2013, saja tercatat banjir melanda Blok F hingga tiga kali pada Januari-Februari 2013. Saat itu banjir setingggi 20 centimeter (cm) menggenangi jalan di depan ruang unit pelayanan kesehatan gawat darurat hingga Blok F, yang merupakan ruang kerja Humas dan Biro Protokoler Penperov DKI Jakarta.
Pada tahun 2014, tercatat dua kali Blok F terendam banjir dengan ketinggian air antara 10-20 cm.
(Sammy)
0 komentar: