Latar Belakang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) menyebutkan bahwa kuartal pertama tahun 2012 ini telah terjadi sekitar 91 kasus Banjir di Indonesia, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sementara, jika dihitung dari pertengahan tahun 2011, telah terjadi sekitar 129 kasus banjir di Indonesia. Keadaan melonjaknya penduduk di perkotaan seolah memaksa semua lahan hanya difokuskan untuk pemukiman. Daerah pertanian semakin sempit, terlebih hutan-hutan yang berfungsi sebagai pundi-pundi penyimpan air. Bahkan hutan dengan diameter yang luas yang secara otomatis dapat menampung air lebih banyak, sangat sulit ditemui. Sampah-sampah juga tidak nyaman dilihat mata, baik itu di sudut kota atau di sudut-sudut yang tersembunyi dari mata. Upaya telah banyak dilakukan dalam kasus ini, seperti pembuatan gorong-gorong, pelebaran sungai, pembersihan selokan, dan pembuatan lubang resapan biopori. Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Pembuatan lubang serapan biopori berisi sampah organik yang ditimbulkan pada suatu lubang dan kemudian ditanam di dalam tanah.
Penyebab lain terjadi banjir adalah limbah padat berupa kertas, dalam laporan Bank Dunia mengingatkan bahwa total limbah padat yang dihasilkan di seluruh dunia mencapai sekitar 1,3 milyar ton pertahun. Pada tahun 2025 mendatang volume limbah  dunia diproyeksikan akan meningkat hampir dua kali lipat, yaitu  mendekati 2,2 milyar ton pertahun. Banyaknya limbah kertas yang tidak digunakan menjadi permasalahn yang belum ada solusinya. Berbagai macam kertas yang sering dijumpai adalah kardus, yang memilki berbagai ukuran dan ketebalan yang sering menghambat saluran pembuangan. Kami sebagai mahasiswa yang sedang mendalami disiplin ilmu matematika ingin menyumbangkan sedikit ilmu dari sudut geometeri fraktal. Fraktal adalah benda geometris yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat dibagi-bagi dengan cara yang radikal, sedangkan dalam segi perhitungan sering disebut dimensi fraktal. Hasil penelitian sebelumnya telah menyebutkan bahwa semakin tinggi dimensi fraktal, semakin tinggi pula daya serapnya. Dari ulasan tersebut, kami menyusun penelitian pada berbagai jenis kardus sebagai alat bantu sederhana yang memiliki keunggulan membantu meningkatkan daya serap air lebih baik dari alat sebelumnya dan difokuskan pada solusi terhadap penanggulangan banjir dengan hasil penelitian daya serap terbaik melalui induksi dimensi fraktal. Atas paparan tersebut, kami menyusun penelitian dengan judul, “Fractal Boxpori sebagai Inovasi Resapan Penanggulangan Banjir dengan Induksi Geometri Fraktal.”

0 komentar: